Laman

Senin, 24 September 2012

Sastra dan Pendidikan Moral


Bangsa Indonesia saat ini sedang tahap perkembangan dalam segala bidang, termasuk pendidikan. Pendidikan moral di negara kita ini memang antara harapan dan kenyataan. Kita mengharapakan putra bangsa sekarang memiliki moral yang baik, tetapi kita juga tidak bisa memungkiri bahwa moral kita sekarang telah jauh dengan yang namanya baik. Untuk itu, tugas kita semua untuk mengubah itu semua. Tentu kita semua tidak mau dicap sebagai bangsa yang hanya pintar dalam arti yang negatif.

Tujuan pendidikan yang kita harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Mengapa pendidikan moral begitu sangat penting? Karena ketika seseorang telah memiliki moral yang baik, kepribadian yang menyenangkan, tutur kata yang lembut, dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama, dia akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan, baik merugikan dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa maupun agama. Satu contoh seseorang memiliki moral yang baik, Ketika nanti dia diamanahi menjadi pejabat negara, dia tidak akan berani mengambil uang negara karena sifat jujur telah tertanam dalam dirinya.

Untuk mewujudkan itu semua tidaklah mustahil tetapi juga tidak gampang. Perlu kerja sama antara semua pihak baik orang tua, guru, masyarakat serta pemerintah. Salah satu contoh untuk membangitkan kreatifitas dan menanamkan moral yang baik dalam  lingkungan sekolah salah satunya yaitu, dengan cara menanamkan pendidikan karakter berbasis sastra. Karena pelajaran sastra tidak sekedar mengenalkan sastra kepada siswa. Melainkan dapat membentuk kepribadian seseorang.

Mendekatkan sastra sangatlah penting, terutama nilai-nilainya yang berguna memahami hidup. Ungkapan jiwa, nuansa kehidupan, keindahan, semua tercipta dalam sastra. Pembaca sastra dapat mengembangkan pemikirannya serta talenta dalam menulis, sehingga dapat memaknai hidup. Sastra juga memiliki berbagai fungsi, salah satunya dalam sastra terdapat sebuah amanat berisi moral yang dapat membentuk kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan bagi anak.
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat ditarik simpulan bahwa, pelajaran sastra bukan sekedar mengenalkan sastra, tetapi dapat menjadi salah satu cara untuk membentuk kepribadian seseorang, memperbaiki karakter bangsa yang akhir-akhir ini dianggap masih jauh dari kata baik.