Laman

Minggu, 22 Juli 2012

SENJA DI STASIUN SOLO


Untuk riri
Kukira kamu masih ingat senja di stasiun itu
Senja yang memastikan bahwa hari telah berlalu
hingga mentari terbit menjemput masa depan
tak bisa aku menarik perkataan yang telah terucap
tak bisa aku  mengulang kegembiraan yang kita rasa
peron-peron hanya bisa diam saling memandang
tak pernah tahu di mana  akan tetap tinggal
tak pernah tahu di mana akan  bersembunyi selamanya

Riri..
siapa yang duduk di sana
tergambar wajah di antara jendela kereta
Berkaca wajah rupawan, melampai tangan perpisahan
Memberi senyum menenggelamkan mata
menandakan pergi bahwa waktu mesti berpisah
begitu singkat,  hari memikul kenang pada tiap resah

Riri..
aku berpulang dalam penguasa malam
Sesekali berbicara entah apa yang dibicarakan
mengkerut dalam sayap panca-indra
melancarkan sebuah  janji stasiun kereta
terucap kesempatan yang tersesalkan
sesal senja dalam gerbong-gerbong malam
berkeliling kota kalimat-kalimat berakhiran



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar